Tentang Rasa II

Tentang Rasa 

“Jangan pernah bersedih. Sedihmu adalah luka bagiku. Berbahagialah selalu dan torehkan senyum di setiap detik waktumu. Karena hanya dengan itu aku bisa merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya, yaitu melihat orang yang ku sayangi bahagia.”

“Cinta adalah sebuah karya. Entah ia akan berakhir sedih atau bahagia, semua tergantung bagaimana kita membuat karya dan cerita kita sendiri. Namun, jangan biarkan karya kita berakhir luka karena aku akan mengusahakan segalanya untuk kebahagiaan kita dan akhir yang sempurna.”

“Aku bermimpi di setiap pagi. Mimpiku adalah untuk bisa menyapamu dan memberikan apa yang kamu inginkan, yaitu perhatian dan kebahagiaan. Jangan pernah menjadikan mimpiku buruk karena engkau meninggalkanku. Pastikan bahwa semua akan baik-baik saja dan kita hidup bahagia bersama.”

“Ada mimpi yang tak pernah ku temui, namun ia selalu membuatku merasa rindu dan ingin kusapa dalam diam. Engkaulah mimpi itu, yang memberikan warna tersendiri dalam hidupku selama ini. Tetaplah menjadi mimpi indah dalam hari-hariku.”

“Apa yang ingin ku jaga dan ku pertahankan adalah cinta. Dan cintaku adalah kamu. Maka sejatinya aku sangat ingin mempertahankanmu selamanya untuk hidupku. Berharap suatu hari akan memperoleh kebahagiaan sejati bersamamu dan kenangan manis kita berdua.”

”Sehelai bunga yang paling engkau suka selalu ku kirimkan setiap sore hari. Berharap malammu penuh mimpi indah dan hidupmu tetap wangi. Aku akan memberikannya setiap sore dan berharap juga bisa memberikannya setiap pagi supaya harimu selalu mekar dan berseri.”

“Tersenyumlah di setiap siang dan malammu. Nikmati hari-harimu bersamaku. Dan aku berjanji akan setia menemani. Walau badai dan petir menghampiri. Karena kehilanganmu adalah cobaan terberat dalam hidup dan aku tidak akan pernah sanggup untuk kehilanganmu.”

“Hingga saat ini kusadari dengan sepenuh hati bahwa kita belum bisa bersama dan bersatu untuk memulai langkah yang baru. Namun, seperti apapun  akhirnya, ku mohon izinkan ku untuk terus berusaha dalam bentuk yang tak biasa. Ku ingin senantiasa menyebutmu dalam lantunan doa. Suatu hari, aku berharap doaku pun bisa menjadi nyata. Dan aku yakin bahwa Tuhan pasti memberi izin padaku untuk melengkapi tulang rusukku.”

“Kini saat yang mungkin tak pernah di sangka telah tiba. Kau dan aku tak lagi menjadi sepasang pria wanita yang memiliki ikatan nyata. Oleh karenanya, jangan tetap anggap aku segalanya. Lupakan saja aku sebisanya. Bagaimanapun juga, dengan mudahnya aku bisa melupakanmu kapan saja.”

“Kala di suatu sore ku temui senja, ku ingin mengucapkan harapan indah di hadapannya. Yang ku harapkan hanyalah agar tak ada lagi sekat dan jeda diantara kita berdua. Ku harap pula kita bisa saling menjaga, hati dan jiwa. Hingga pada akhirnya, kan kita jumpai kisah kita yang menua dan abadi dalam bingkai indah semesta.”

“Meski ku tau bahwa kini aku dan kamu tak lagi menjadi kita, jangan salah karena namamu masih belum lepas dari setiap doaku. Namun, doa itu telah berbeda. Aku hanya beraharap agar kau selalu di selimuti bahagia. Dan akhir kata, semua ku pasrahkan pada yang kuasa. Biar Dia yang menentukan jalan terbaiknya.”

Comments

Popular Posts