Tentang Rasa IV
Tentang Rasa
“Mungkin kini kau tak lagi di sisiku. Kau bukan lagi penyemangat dalam setiap langkahku. Kau tak lagi temani hari-hari sunyiku. Namun, setidaknya saat ini masih ada secercah mimpi yang bisa menjadi pengganti untuk hadirkan sedikit semangat dalam hidupku”.
“Tak ada yang terlihat lebih berantakan jika di bandingkan dengan gugurnya dedaunan yang berserakan di tanah tanpa arahan. Begitu pula dalam, hati, tak ada yang lebih terlihat tidak karuan di bandingkan dengan rindu tak terbalaskan yang tak punya tujuan.”
“Mungkin di masa yang telah lalu aku pernah menjadi seseorang yang mengabaikanmu. Dan untuk keselahan terbesarku itu, ku ingin memohon sedikit saja kata maaf darimu. Kini aku telah menyadari betapa pentingnya dirimu yang tak henti-henti menyebut namaku dalam doamu hingga hatiku kembali untuk berbalik padamu.”
“Jangan beranjak walau sejenak. Cukuplah hadirmu membawa berjuta kebahagiaan di antara kita. Jangan pernah berpaling walau hanya sebentar, karena aku akan selalu membuatmu setia menatapku dan semua impian masa depan kita. Jadilah kamu yang selalu aku impikan hadirnya. Jangan pergi dan tetapkan disini selamanya.”
“Surat kecil darimu membuatku merasa haru. Betapa kamu benar-benar dengan rasamu. Dan hingga detik ini masih setia menungguku di ujung sana. Berharap bisa segera bersua untuk sekedar bercerita tentang kehidupan masing-masing. Walau kita tak sering berjumpa, namun semua terasa dekat dengan setiap iringan doa yang kau panjatkan di setiap sujudmu. Jangan pernah menghilangkan doa itu, karena hanya itulah kekuatan kita bersama.”
“Jika ada yang paling manis di dunia ini, maka itu adalah kamu. Jika ada yang paling indah di dunia ini, itu adalah parasmu. Jika ada yang paling kejam di dunia ini, maka itu adalah kamu saat meninggalkanku. Dan jika ada yang paling berharga di dunia ini, itu adalah kebahagiaanku bersamamu. Jangan pernah meninggalkan rasa yang sudah tertanam sangat lama ini, karena akan terus membuatnya tumbuh dan tumbuh sehingga menjadi berbuah manis di kemudian hari.”
“Hadirmu selalu membawa anganku menuju kesenangan. Entah apa yang membuatku begitu kagum dan ingin. Yang jelas, jantung ini berdetak lebih kencang saat kita dengan bersua. Dan suara hatiku tentu tidak pernah berbohong walau sejenak.”
“Mungkin kini kau tak lagi di sisiku. Kau bukan lagi penyemangat dalam setiap langkahku. Kau tak lagi temani hari-hari sunyiku. Namun, setidaknya saat ini masih ada secercah mimpi yang bisa menjadi pengganti untuk hadirkan sedikit semangat dalam hidupku”.
“Tak ada yang terlihat lebih berantakan jika di bandingkan dengan gugurnya dedaunan yang berserakan di tanah tanpa arahan. Begitu pula dalam, hati, tak ada yang lebih terlihat tidak karuan di bandingkan dengan rindu tak terbalaskan yang tak punya tujuan.”
“Mungkin di masa yang telah lalu aku pernah menjadi seseorang yang mengabaikanmu. Dan untuk keselahan terbesarku itu, ku ingin memohon sedikit saja kata maaf darimu. Kini aku telah menyadari betapa pentingnya dirimu yang tak henti-henti menyebut namaku dalam doamu hingga hatiku kembali untuk berbalik padamu.”
“Jangan beranjak walau sejenak. Cukuplah hadirmu membawa berjuta kebahagiaan di antara kita. Jangan pernah berpaling walau hanya sebentar, karena aku akan selalu membuatmu setia menatapku dan semua impian masa depan kita. Jadilah kamu yang selalu aku impikan hadirnya. Jangan pergi dan tetapkan disini selamanya.”
“Surat kecil darimu membuatku merasa haru. Betapa kamu benar-benar dengan rasamu. Dan hingga detik ini masih setia menungguku di ujung sana. Berharap bisa segera bersua untuk sekedar bercerita tentang kehidupan masing-masing. Walau kita tak sering berjumpa, namun semua terasa dekat dengan setiap iringan doa yang kau panjatkan di setiap sujudmu. Jangan pernah menghilangkan doa itu, karena hanya itulah kekuatan kita bersama.”
“Jika ada yang paling manis di dunia ini, maka itu adalah kamu. Jika ada yang paling indah di dunia ini, itu adalah parasmu. Jika ada yang paling kejam di dunia ini, maka itu adalah kamu saat meninggalkanku. Dan jika ada yang paling berharga di dunia ini, itu adalah kebahagiaanku bersamamu. Jangan pernah meninggalkan rasa yang sudah tertanam sangat lama ini, karena akan terus membuatnya tumbuh dan tumbuh sehingga menjadi berbuah manis di kemudian hari.”
“Hadirmu selalu membawa anganku menuju kesenangan. Entah apa yang membuatku begitu kagum dan ingin. Yang jelas, jantung ini berdetak lebih kencang saat kita dengan bersua. Dan suara hatiku tentu tidak pernah berbohong walau sejenak.”
Comments
Post a Comment